Indeks Kemampuan Lahan

Indeks Kemampuan Lahan

May 27, 2010

Indeks kemampuan lahan dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan dengan cara mengelompokkan lahan kedalam beberapa kategori berdasarkan parameter pembanding kualitas lahan, agar seterusnya dapat dilakukan klasifikasi kemampuan lahannya. Klasifikasi kemampuan lahan
adalah pengelompokkan lahan kedalam satuan-satuan khusus menurut kemampuannya untuk penggunaan yang paling intensif dan perlakukan yang diberikan untuk dapat digunakan secara terus menerus. Oleh karena itu sistem klasifikasi lahan ini bertujuan mengelompokkan lahan yang dapat digarap menurut potensi dan penghambatnya untuk dapat berproduksi secara lestari. Sistem tersebut didasarkan pada faktor-faktor penghambat dan potensi bahaya lain yang masih dapat diterima dalam klasifikasi lahan (Sitorus, 1985).
Potensi lahan dinyatakan dengan nilai angka yang disebut Indeks Potensi lahan (IPL). Besarnya IPL ditentukan oleh pengharkatan 5 faktor perhitungan formula rasional berikut:




Text Box: IPL = (R + L + T + H) . B

                                                                                            ……………... (1)
Keterangan :


IPL
R
L
T
H
B
=
=
=
=
=
=
Indeks Potensi Lahan
Harkat Faktor Relief atau Topografi
Harkat Faktor Litologi
Harkat Faktor Tanah
Harkat Faktor Hidrologi
Harkat Kerawanan Bencana atau Pembatas

Indeks Potensi Lahan (IPL) menyatakan potensi relatif lahan untuk kegunaan umum. Semakin tinggi nilai IPL maka semakin tinggi pula kemampuan lahan tersebut apabila digunakan untuk kegiatan pengolahan lahannya sehingga dapat memberikan hasil yang optimal. Potensi lahan dapat digolongkan secara relatif menjadi 5 kelas yaitu :
Tabel 1
Kelas Indeks Potensi Lahan



Kelas
Kelas Lahan
I.
II.
III.
IV.
V.
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
                                                        (Sumber : Anonim, 1998)
Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman

May 26, 2010
Kabupaten Sleman mempunyai topografi yang sangat beragam dari datar-landai, berombak, berbukit, sampai bergunung, penggunaan lahannya yang dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik gunung api dan aktivitas aliran sungai, serta penggunaan lahannya yang beranekaragam mulai dari sektor pertanian, permukiman, tegalan, kebun campur, dan hutan lindung maupun hutan produksi.
Untuk mengetahui dan memetakan potensi Kabupaten Sleman, maka dapat dilakukan dengan  mengaplikasikan Sistem Informasi Geografi dengan menggunakan metode Indeks Potensi Lahan (IPL). Hal ini sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan penggunaan lahan yang tepat sehingga lebih efisien dan memperoleh hasil yang maksimal dari penggunaan lahan di Kabupaten Sleman.
Parameter-parameter yang digunakan dalam Indeks Potensi Lahan (IPL) adalah faktor lereng, faktor litologi (jenis batuan), faktor jenis tanah, faktor hidrologi, dan faktor pembatas/tingkat kerawanan bencana. Metode yang digunakan adalah metode pengharkatan (Scoring). Setiap parameter tersebut diatas memiliki nilai harkatnya masing-masing, dimana semakin besar harkat maka semakin besar pula pengaruhnya untuk menciptakan nilai Indeks Potensi Lahan yang tinggi. Selain metode pengharkatan (Scoring), metode tumpangsusun (Overlay) juga digunakan dalam kegiatan ini. Metode ini adalah metode menggabungkan dua buah peta atau lebih yang memiliki koordinat yang sama untuk menghasilkan satuan pemetaan baru (peta potensi lahan).
Hasil yang diperoleh dari adalah Peta Indeks Potensi Lahan Kabupaten Sleman skala 1 : 200.000. Peta tersebut menyajikan 5 kelas potensi lahan yang terdiri atas kelas sangat tinggi (kelas I), kelas tinggi (kelas II), kelas sedang (kelas III), kelas rendah (kelas IV), dan kelas sangat rendah (kelas V). Potensi lahan sangat tinggi dengan persentase 12,17% dengan luas wilayah 69,249 km2, potensi lahan tinggi dengan persentase 27,68% dengan luas wilayah 157,536 km2, potensi lahan sedang dengan persentase 52,33% dengan luas wilayah 297,806 km2, potensi lahan rendah dengan persentase 4,30% dengan luas wilayah 24,474 km2, dan potensi lahan sangat rendah dengan persentase 3,51% dengan luas wilayah 19,971%. Jadi luas lahan yang mendominasi adalah luas lahan sedang.
Gaji Pertama

Gaji Pertama

May 26, 2010
Gajian pertama saya di kumpulblogger.com setelah sekian lama bergabung akhirnya cair juga. Mulanya saya ragu apakah dengan menjalankan bisnis ini saya akan mendapatkan penghasilan, eeehhh..., ternyata terbukti benar. Gajian pertama
akhirnya muncul juga. Benar-benar menghasilkan gajian pertama. Setelah penantian panjang dan melelahkan dan sedikit banyak mengikis kesabaran, akhirnya gaji pertama saya di kumpulblogger.com cair juga. hehe...
Gajian pertama ini juga dapat anda dapatkan dengan cara yang relatif mudah, tetapi dengan ketekunan tinggi seperti saya. Hahaha..(Sekali-kali memuji diri sendiri kan boleh)
Syarat pertama, anda  sudah harus memiliki web atau blog dan semacamnyalah. Bagi anda yang suka baca-baca dan suka coba-coba sudah pasti sudah memilikinya.
Lalu silahkan coba memasukkan Iklan (script iklan) ke dalam blog anda  dengan cara sebagai berikut:
1. Buka http://kumpulblogger.com
2. LOG IN (sebelum LOG IN kamu harus sudah SIGN UP terlebih dahulu)
3. Pilih Menu “Tambah Blog” (untuk memasukkan data mengenai Blog anda)
4. Masukkan seluruh data sesuai dengan Blog anda (form ada dibawah)
5. Submit
6. Pilih menu “Script Text Advertising untuk Blog”
7. Lalu pilih bentuk iklan sesuai selera anda
8. Copy kode/scrpit tersebut
9. SIGN IN kedalam Blog anda
10. Pilih menu “tata letak (Lay out)”
11. pilih “tambah gadget” (add page element)”
12. pilih “HTML”
13. Paste kode/script tersebut
14. Save
15. silahkan buka kembali blog anda, maka iklan akan secara otomatis muncul kedalam blog anda. Hanya tinggal menunggu ada orang yang mengklik iklan tersebut maka Gajian pertama dan seterusnya akan cair.

Semoga berhasil dan selamat berusaha mendapatkan Gaji Pertama da Seterusnya...
PERTANIAN ORGANIK MEMENUHI PRINSIP KESEIMBANGAN

PERTANIAN ORGANIK MEMENUHI PRINSIP KESEIMBANGAN

May 03, 2010
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal maupun eksternal. Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan produktifitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup.Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan. Pertanian organik pencegahan dan tanggung jawab merupakan hal mendasar dalam pengelolaan, pengembangan dan pemilihan teknologi di pertanian organik. Ilmu pengetahuan

diperlukan untuk menjamin bahwa pertanian organik bersifat menyehatkan, aman dan ramah lingkungan. Tetapi pengetahuan ilmiah saja tidaklah cukup. 

Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus-siklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan-bahan dan energi secara efisien guna memelihara, peningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam.

Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, membangun habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk-produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air.

Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem;
tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia. Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara  kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi. Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk menuju sehat. 

Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di dalam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat berefek merugikan kesehatan.Seiring waktu, pengalaman praktis yang dipadukan dengan kebijakan dan kearifan tradisional menjadi solusi tepat. Pertanian organik harus mampu mencegah terjadinya resiko merugikan dengan menerapkan teknologi tepat guna dan menolak teknologi yang tak dapat diramalkan akibatnya, seperti rekayasa genetika (genetic engineering). Segala keputusan harus mempertimbangkan nilai-nilai dan kebutuhan
dari semua aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya, melalui proses-proses yang transparan dan partisipatif.
SEBUAH TINJAUAN (Kenaikan HET pupuk menambah beban petani)

SEBUAH TINJAUAN (Kenaikan HET pupuk menambah beban petani)

May 03, 2010
Awal April 2010 ini  pemerintah akhirnya menaikan harga eceran tertinggi (HET) pupuk kimia sebesar 25-45 persen setelah sebelumnya direncanakan sebesar 30-70 persen,  kenaikan HET pupuk ini mulai berlaku 9 April. Rencana kenaikan HET pupuk terjadi setelah  anggaran untuk subsidi pupuk tahun 2010 turun Rp 6, 3 trilliun dari tahun sebelumnya, rencana ini tetap tidak berubah ketika subsidi pupuk akhirnya dinaikkan kembali menjadi Rp 15,5 triliun. Kebijakan serupa pernah dilakukan pemerintah pada 2007. Kala itu, pemerintah juga menaikkan HPP sebesar 10 persen. Namun, lima bulan kemudian harga BBM ikut dinaikkan
Peningkatan HET pupuk kimia ini berpengaruh nyata terhadap meningkatnya biaya produksi para petani, walaupun pemerintah menyatakan bahwa kenaikan HET tidak akan mengganggu petani, karena pemerintah telah menaikan HPP sebesar 10 persen.

“ Kenaikan HPP ini hanya berlaku bagi petani padi sementara kenaikan HET pupuk tentu akan dirasakan oleh semua petani. ””, Ujar Henry Saragih, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia dijakarta (12/4). Kenaikan HET hanya mengalihkan keuntungan penjualan gabah untuk menambah biaya untuk beli pupuk,” tambah dia.
Ketersediaan pupuk permasalahan yang tak kunjung selesa dialami para petani Indonesia. Setiap memasuki musim tanam kerap terjadi kelangkaan pupuk di berbagai wilayah di Indonesia. Mekanisme pendistribusian dan subsidi pupuk pun telah beberapa kali mengalami perubahan penerapan sistem, namun tidak menjawab permasalahan yang terjadi. Seperti yang umum terjadi hampir setiap tahun peningkatan HET ini dikhawatirkan akan didahului dengan kelangkaan pupuk di tingkat distributor. Petani yang kesulitan pupuk akan bersedia membayar pupuk dengan harga tinggi.
Lebih lanjut Henry menjelaskan bahwa berdasarkan laporan anggota SPI dari berbagai wilayah masih banyak ditemui petani yang harus membeli pupuk diatas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah (HET), harga tersebut bahkan bisa dua kali lipat dari HET.
“Hasil produksi pun habis untuk menutupi  biaya produksi yang melambung tinggi. Situasi seperti ini lah yang membuat petani semakin sulit keluar dari kemiskinan,”  kata Henry.
Pemerintah menyatakan bahwa kenaikan HET pupuk kimia ini untuk mempercepat proses peralihan ke organik. Namun peningkatan HET ini tidak bisa mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia, justru akan menambah beban produksi petani.
Perlu ada persiapan bagi para petani yang sudah sangat lama bergantung pada pupuk kimiawi untuk bisa beralih ke organik.
”Perlu kerja nyata dari pemerintah untuk merealisasi kan program ‘Go Organic’ ini, melalui pelatihan dan dukungan dalam proses transisi menuju organik tersebut,” Ujar Henry.
SPI telah menyatakan sebelum pemerintah menaikkan harga pupuk, maka harus ada koreksi dan evaluasi terhadap penggunaan pupuk petani se-Indonesia dan evaluasi mekanisme subsidi pupuk yang selama ini justru diberikan kepada produsen pupuk dan gas yang merupakan salah satu bahan baku pupuk kimia. Pupuk sebagai barang subsidi sesungguhnya saat ini masih diperlakukan seperti komoditi umum, yang diserahkan pengelolaan dan distribusinya ke perusahaan dan pengecer swasta. Hal ini telah pula disampaikan dalam Forum Konsultasi bersama Kementrian Pertanian tanggal 24 Maret 2010 yang lalu.
Narasumber:
Agus Ruli Ardiansyah (Ketua Departemen Politik Hukum dan Keamanan SPI), HP: 081585138077
Achmad Ya’kub (Ketua Departemen Kajian Strategis Nasional SPI),  HP: 0817712347
===========================================================
SERIKAT PETANI INDONESIA (SPI)
Jl. Mampang Prapatan XIV No.5, Jakarta Selasa 12790
Telp.   Fax. +62 21 7993426
www.spi.or.id