Hutan Kemasyarakatan Solusi Kesejahteraan Penduduk Sekitar Hutan

Hutan Kemasyarakatan Solusi Kesejahteraan Penduduk Sekitar Hutan

February 22, 2016
Diperkirakan ada sekitar 50 juta orang berpenghasilan rendah yang menggantungkan hidupnya pada kemurahan hutan. Beragam faktor yang melatarbelakangi kondisi kemiskinan mereka. Oleh karena itu, perlu adanya wadah yang mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk ini tanpa mengikis kehidupan dan kearifan budaya lokal yang mereka terapkan. Salah satu solusi yang diterapkan yaitu hutan kemasyarakatan yang diatur di bawah kementerian kehutanan. Upaya pemerdayaan masyarakat hutan ini memiliki tujuan besar yaitu adanya keharmonisan dan keselarasan dalam pengelolaan secara terpadu, baik dari unsur masyarakat, pemerintah, dan ekosistem hutan itu sendiri.
Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut, tentu perlu adanya kerja sama yang apik dari berbagai pihak-pihak yang berkepentingan. Mulai dari pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan memberikan aspek legalitas, masyarakat hutan yang menggantungkan hidupnya pada hutan dan memanfaatkannya, kajian ekosistem hutan dari lembaga-lembaga independen seperti lembaga penelitian, LSM, dan kalangan akademisi. Komponen-komponen tersebut harus bisa bersinergi di segala aspek.
Hutan kemasyarakatanmerupakan persoalan kompleks
yang di dalamnya terdapat komponen seperangkat aturan dan hukum, manusia sebagai pelaksana, dan hutan. Apalagi yang akan banyak langsung bersentuhan adalah masyarakat sekitar hutan. Mereka memiliki keterikatan yang kuat terhadap hutan, mulai dari sebagai sumber mata pencaharian, ikatan sosial, budaya, dan ekologis. Dalam penanganannya tak bisa dengan pendekatan parsial seperti yang terjadi pada perkebunan dan pertanian.
Keuntungan dan manfaat
Bagi masyarakat, bisa mengelola kawasan hutan yang mampu menopang kesejahteraan hidupnya. Pilihan mata pencaharian disesuaikan dengan daya dukung hutan itu sendiri sehingga keseimbangan ekologi hutan tetap terjaga dan lestari. Dengan tercukupinya kehidupan mereka, akan terbina hubungan yang baik dengan berbagai pihak (pemerintah maupun swasta). Bagi pemerintah, akan berdampak pada keamanan kehidupan di kawasan hutan dan adanya kontribusi tak langsung dari masyarakat baik secara swadaya dan swadana dalam merehabilitasi kawasan hutan. Bagi hutan, terpeliharanya keanekaragaman hayati, fungsi ekologis, terjaganya flora fauna yang hidup di dalamnya.
Bentuk nyata hutan kemasyarakatan
Kawasan hutan yang bisa dikelola oleh masyarakat, antara lain: kawasan hutan produksi, hutan lindung, dan kawasan konservasi pada zona pemanfaatan di hutan raya dan wisata. Pengelolaan hutan dalam hal ini mengakomodir semua elemen masyarakat. Dari sudut pandang masyarakat hutan tradisional memandang hutan sebagai orang tua sehingga pemanfaatannya tergantung dari kemurahan alam, misalnya berburu, mengambil buah-buahan dan hasil hutan lainnya. Sedangkan dari sudut pandang pelaku bisnis yang memandang sebagai alat produksi. Jadi, wujud nyata yang langsung bisa dirasakan dari kebijakan pemberdayaan masyarakat ini, antara lain: hak pengelolaan areal hutan dengan luasan yang sudah ditetapkan untuk menghasilkan produk-produk hutan tertentu sesuai dengan kondisi alamnya. Misalnya saja, pengelolaan areal seluas 4 hektar hutan tanaman pinus untuk menghasilkan produk gondorukem. Contoh lainnya, areal seluas 4 hektar hutan alam untuk menghasilkan karet alam dan rotan.
Tantangan nyata hutan kemasyarakatan
Aspek legalitas masih menjadi kendala dalam penerapan secara menyeluruh pemberdayaan masyarakat. Padahal, kebutuhan hidup masyarakat hutan terus bergulir dan mengalami perkembangan di segala aspek. Ketertundaan aspek legalitas yang kerapkali terjadi di pihak pengambil kebijakan sering berimbas pada masyarakat hutan. Tak perlu heran bila terkadang terjadi kondisi keamanan kawasan hutan yang rawan konflik. Terutama dalam rencana areal kawasan yang akan dikelola.
Mengingat hutan kemasyarakatan adalah pengelolaan hutan berbasis manajemen modern, tak ada penitikberatan dalam satu aspek. Misalnya saja, hanya aspek ekologi semata, aspek ekonomi saja, atau aspek budaya saja. Semua akan diramu dan diakomodir dengan pengelolaan hutan dengan penerapan manajemen yang tertata apik dan bisa memuaskan semua pihak. Kendala klaim-klaim yang kerapkali terjadi secara sepihak ini yang harus direduksi dan dihilangkan.
Kendala lainnya, misal adanya biaya-biaya yang harus dikeluarkan seperti dalam penyusunan rencana, tata usaha pemanfaatan, pengamanan areal, laporan kerja pemanfaatan yang masih dipandang memberatkan oleh kelompok-kelompok masyarakat hutan. Kendala-kendala lainnya masih banyak sesuai dengan permasalahan lokal pada kawasan hutan yang akan dikelola.
Toh, walau tantangan dan kendala masih menghadang, kebijakan hutan kemasyarakatan layak terus ditindaklanjuti oleh berbagai pihak. Apalagi dinamika masyarakat hutan berkembang sangat cepat dan bisa tak terkendali. Sedangkan, kawasan hutan memiliki luasan yang tetap secara hukum dan cenderung menyempit berdasarkan perubahannya.

Hutan kemasyarakatanmerupakan persoalan yang penuh dinamika dan kompleksitas. Semua pihak harus bisa berpacu untuk mewujudkan kesejahteran bersama. Dipandang secara luas, pemberdayaan masyarakat hutan menjadi solusi yang tepat sasaran untuk mengatasi taraf hidup mereka yang masih di bawah rata-rata kebanyakan masyarakat Indonesia. Bila dikelola dengan baik dan saling sinergi, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat hutan bisa terwujud dalam waktu singkat. Asalkan, masing-masing pihak bisa memberikan kerja nyata yang signifikan. 
Hutan Desa, Potensi dan Prospeknya

Hutan Desa, Potensi dan Prospeknya

February 17, 2016
Potensi dan prospek hutan desa untuk tujuan kesejahteraan masyarakat berpeluang besar terwujud. Asalkan ada kerja sama yang saling bersinergi di antara berbagai pihak yang berkepentingan dan berkaitan. Tak hanya tujuan kemakmuran masyarakat yang tercapai, kelestarian ekosistem hutan juga tetap terjaga dan mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pembangunan desa beserta area-area sekitarnya. Dampak positif ini akan seperti efek domino. Oleh karena itu, layak diperhatikan oleh berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat desa, dan lembaga-lembaga lainnya dalam pemberdayaan ekosistem hutan.
Potensi desa tak hanya alamnya, tapi juga kearifan lokal sosial budaya yang ada di dalamnya. Semua potensi tersebut memiliki nilai yang luar biasa tinggi, asalkan dikelola dengan baik. Potensi alam
yang bisa memakmurkan masyarakat, misalnya: hasil hutan kayu dan non kayu, pertanian, nilai estetika alam, dll. Potensi sosial budaya, misalnya nilai-nilai adat istiadat yang masih terpelihara seperti kuliner khas daerah, upacara adat, bentuk rumah dan tatanan sosial kemasyarakatan, dll.
Salah bila memandang hutan desa merupakan area yang termarjinalkan. Kawasan hutan yang ada di dalam desa memiliki nilai yang tinggi baik dilihat dari sudut pandang ekonomi maupun ekologis. Dengan sentuhan pengelolaan yang sistematis dan profesionalitas, ia bisa menjelma menjadi sumber daya ekonomi yang tak kalah dengan industri-industri lainnya. Walau mampu memberikan kontribusi penghasilan tinggi, tapi nilai ekologisnya tak mengalami kemunduran.
Wujud nyata pemberdayaan sumber daya hutan desa
Sebagai penopang ekonomi sekaligus daya dukung ekologis, wujud nyata yang bisa berhasil dikembangkan, contohnya pemberdayaan hutan di dalam kawasan desa untuk wisata, pemberdayaan hutan untuk tujuan peternakan dan pertanian. Salah satu contoh keberhasilan, yaitu Desa Wisata Kampung Naga di Banten. Sedangkan kawasan hutan di dalam desa untuk kegiatan produksi pertanian dan peternakan, contohnya pengembangan hutan tanaman pinus bersama masyarakat, perkebunan pohon kemiri bersama industri pengolahan kemiri, industri kerajinan bambu dan kayu bersama vegetasi bambu dan kayu.
Rantai kegiatan ekonomi dari keberadaan hutan itu memang panjang. Mulai dari sejak penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan bahan baku, pemasaran bahan baku ke luar desa, sampai dengan produk-produk jadi yang berada di pusat-pusat perbelanjaan. Bila dinilai dari awal sampai ujung, potensinya sangat luar biasa tinggi. Tentu saja untuk mewujudkannya perlu adanya keterpaduan dalam bekerja sama dan adanya modal keahlian dan ketrampilan yang selalu terasah dari waktu ke waktu.

Perlu dukungan dari berbagai pihak yang saling berkaitan
Pembuatan dan Pemanfaatan Gum Rosin

Pembuatan dan Pemanfaatan Gum Rosin

February 13, 2016
Gondorukem merupakan sebutan lain dari gum rosin. Ia merupakan komponen padat dari hasil proses penyulingan getah pinus atau oleoresin. Dalam proses penyulingan juga dihasilkan minyak asiri yang mudah menguap. Pemanfaatannya sangat banyak, terutama untuk bahan dasar aneka industri mulai dari industri kertas, bahan additive, industri percetakan, industri otomotif, alat elektronik, cat, kosmetika, batik, dll. Di pasaran komoditas olahan getah pinus ini dibagi menjadi 4 grade, yaitu grade X (rex), grade WW (white water), grade WG (window glass), dan grade N (nancy). Yang jelas dari keempat grade tersebut harus memenuhi mutu A dengan kandungan kotoran kurang dari 2% dan kadar air kurang dari 3%.
Proses pembuatan gum rosin
Sebelum dihasilkan gondorukem, getah pinus
akan mendapat serangkaian proses. Mulai dari pengenceran getah pinus dengan cara penambahan terpentin untuk mempermudah pemisahan kotoran dengan getahnya. Dengan diperoleh konsentrasi pengenceran yang pas, getah yang berupa larutan tersebut didiamkan selama beberapa menit. Berbagai macam kotoran akan mengendap dan air turun ke bawah karena massa jenisnya lebih berat. Setelah proses pengendapan ini dirasa sudah cukup, tinggal dilakukan pembuangan kotoran dan air.
Langkah selanjutnya pembuatan gum rosinyaitu pemasakan getah pinus. Pada tahap proses ini, akan dipisahkan bagian minyak gondoruken dan terpentin. Ada dua teknik yang bisa diterapkan, yaitu teknik pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung. Pada tahapan proses di tangki pemurnian, merupakan penentu hasil gondorukem dan terpentin yang dihasilkan. Apakah  berkualitas bagus atau jelek. Itulah kenapa dibutuhkan kecermatan dan ketrampilan saat proses pemasakan. Walau getah pinus yang dihasilkan sudah bagus, tapi saat masuk proses pemasakan tak berjalan dengan baik, hasilnya malah bermutu rendah. Gondorukem yang dihasilkan memiliki titik lunak yang terlalu rendah, terjadi kehangusan, atau terjadi pengkristalan.
Beberapa hal yang harus benar-benar diperhatikan selama proses pemasakan, antara lain: saat pemanasan harus dilakukan secara bertahap, pengaturan tekanan vakum, menjaga jangan sampai terlalu besar angka tekanan uap dari uap penekan (open steam). Hal yang sama juga dalam hal suhu pemanasan dan suhu peludangan (canning) yang harus dijaga jangan sampai terlalu tinggi. Lakukan semua pengaturan pada kondisi optimal sesuai dengan kemampuan dan kapasitas mesin destilasi yang dipakai. Inilah kenapa kemampuan dan ketrampilan operator mesin sangat menentukan kualitas gondorukem dan terpentin yang dihasilkan.
Gum rosin berwujud padatan dengan warna mulai dari kuning jernih sampai dengan kuning tua. Sedangkan terpentin berwujud cairan dengan warna yang jernih. Kualitas atau mutunya ditentukan oleh warna, titik lunak, dan kandungan kotoran. Indonesia sendiri sudah memiliki standarisasi mutu produk olahan getah pinus ini. Dalam dunia perdagangan, dikenal kelompok mutu I, mutu II, mutu II, dan mutu lokal. Salah satu daerah penghasil gondorukem terbaik di Indonesia adalah Sulawesi Selatan. Baik kapasitas produksi dan kualitasnya sudah dibuktikan.
Pemanfaatan gum rosin
Pemanfaatan yang sudah umum diketahui banyak orang yaitu dalam proses pembuatan batik. Saat mewarnai, pembatik mencelupkan pewarna yang sudah dicampur dengan gondorukem. Saat ditorehkan ke sebuah kain, ia akan melekat pada kain tersebut. Selanjutnya kain tersebut dipanaskan sambil dicuci untuk melarutkan gondorukem. Nantinya yang tertinggal adalah bekas hasil tulisan atau goresannya. Industri batik di nusantara sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah sehingga permintaan gondorukem selalu tinggi dan kontinyu.
Dalam industri elektronik, gum rosin berperan sebagai precursor fluks yang biasa dipakai saat proses solder. Saat proses solder berlangsung, timah panas mengandung 1% rosin sebagai inti fluks yang akan membantu pengaliran logam cair sehingga meminimalkan adanya oksida pada proses pembekuan timah. Hasil solderan akan matang, kuat, dan tampak rapi mengkilap.
Dalam bidang farmasi, gondorukem beserta produk turunannya bisa membentuk lapisan atau film yang bagus untuk lapisan tablet dan kapsul. Selain itu bisa membantu proses perumusan mikrokapsul dan nanopartikel dalam proses pembuatan obat. Pada industri makanan, ester gliserol, sorbitol, manitol yang merupakan komponen dasar rosin menjadi bahan dasar dalam proses pembuatan permen karet.
Dalam industri cat beserta turunannya, gondorukem dipakai sebagai bahan dasar pembuatan aneka cat dan minyak pelumas. Misalnya saja cat untuk kusen daun pintu berbahan dasar kayu. Contoh lainnya, cat minyak yang dipakai oleh para pelukis. Terpentin merupakan pelarut yang paling baik untuk jenis-jenis cat minyak ini.

Dengan mengetahui proses pembuatan dan pemanfaatan gum rosin atau gondorukem, sudah sepantasnya kalau produk hasil hutan non kayu ini bisa sebagai penopang kesejahteraan masyarakat. Nilai ekonomi yang tinggi, mulai dari hanya berupa getah pinus, lalu diolah menjadi gondorukem, lalu diolah lagi menjadi bahan dasar aneka industri, sampai dengan produk-produk barang yang biasa kita pakai sehari-hari.
Peluang dan Potensi Getah Pinus

Peluang dan Potensi Getah Pinus

February 12, 2016
Getah pinus memiliki nilai ekonomi tinggi. Getah ini dibutuhkan oleh berbagai industri, mulai dari industri kosmetik, bahan dasar aneka industri, farmasi dan pengobatan. Jadi, tak mengherankan kalau banyak yang tertarik dengan bisnis ini. Entah itu petani berskala kecil sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Dalam hal kecepatan produksi dan kontinyuitas produksi jelas lebih menjanjikan bila dibandingkan dengan pohon yang berorientasi produksi kayu saja. Pohon pinus akan menghasilkan getah pinus sepanjang tahun sampai bertahun-tahun. Bila produktivitas sudah jelek, toh kayunya masih bisa ditebang dan dijual. Sangat menggiurkan bukan?
Hutan pinus pada umumnya banyak dijumpai di pegunungan. Namun, ia mampu tumbuh dengan baik di mana saja. Kemampuan beradaptasinya tinggi, bahkan ia masih bisa tumbuh dengan bagus di lahan kritis. Tak perlu perawatan dan pemeliharaan yang rumit. Bahkan, ia jarang terserang hama dan penyakit. Dari segi estetika bentuk tanaman, pinus memiliki nilai yang tinggi. Bentuk kanopi mengerucut, daun-daun jarum yang tampak lembut, batang lurus, kulit beralur-alur tampak tua menjadikan ia sangat cocok sebagai elemen taman. Tak perlu heran kalau di tempat-tempat wisata, pohon berdaun jarum ini selalu hadir.
Nilai plus pohon pinus

Di samping memiliki nilai estetika tinggi, semua bagian tanaman ini juga bernilai ekonomi tinggi. Mulai dari daun, kulit pohon, kayu, dan getahnya. Getah pinus selalu dicari oleh berbagai industri dan permintaannya terus-menerus meningkat. Produksi getah juga bisa diatur secara kontinyu sehingga sangat berpotensial sebagai sumber mata pencaharian atau sebagai sumber penghasilan. Tak perlu heran kalau masyarakat yang menggantungkan hidup pada produksi getah berwarna putih ini terbilang sejahtera.
Banyak perusahaan yang siap menampung getah dari para petani. Harganya juga stabil dan bagus untuk menjamin kehidupan para petani. Setiap wadah tempurung kelapa yang dipakai untuk menampung lelehan getah pinus hanya butuh beberapa saja untuk bisa penuh. Setelah penuh, getah dikumpulkan hingga tercapai volume tertentu untuk selanjutnya dijual ke perusahaan. Cara ini banyak dipraktekkan oleh para petani di daerah Gowa, Sulawesi Selatan. Mereka bisa mandiri dan memiliki kemampuan mengelola pohon-pohon yang miliknya dengan baik.
Sebagai pilihan gantungan hidup, komoditas getah pinus menjanjikan kesejaheraan dan kemakmuran masyarakat. Dibandingkan dengan pilihan perladangan berpindah atau komoditas perkebunan dan kehutanan lainnya yang penuh resiko. Terutama ancaman serangan hama penyakit yang terkadang sulit dikendalikan. Misalnya saja, pohon karet yang rentan penyakit kuning, kelapa sawit yang rentan dengan penyakit busuk batang. Pohon pinus sangat jarang terserang hama penyakit.
Kendala tak begitu berarti
Pengolahan getah pinus sebelum disetor ke perusahaan juga sangat simple dan praktis. Dikumpulkan begitu saja dari batok tempurung kelapa yang getahnya sudah kering sudah bisa langsung dijual. Mungkin yang agak sedikit merepotkan petani saat mengumpulkan getah-getah kering yang tertahan di bekas-bekas sayatan batang pinus. Kendala lainnya yaitu pada saat hujan yang membuat tertundanya pengambilan getah. Toh, kendala tersebut bukan persoalan yang rumit, secara keseluruhan, petani penyadap getah dari pohon berdaun jarum ini banyak diuntungkan oleh alam maupun sistem pemasarannya.
Bagi petani yang masih belum begitu baik dalam hal tata kelola produksi dan pemasaran getah ini  tak perlu khawatir, ada pola kemitraan dari perusahaan-perusahaan yang siap mendampinginya. Terlebih bagi para petani yang hanya memiliki luasan lahan terbatas. Mereka perlu kerja sama dengan petani-petani lainnya dan dibina oleh perusahaan-perusahaan. Nantinya, akan ada pembinaan mulai dari cara peningkatan produksi getah, pengolahan, sampai dengan pemasarannya. Petani diuntungkan, perusahaan juga demikian.
Keuntungan tak hanya dirasakan oleh perusahaan maupun petani, pihak pemerintah juga akan merasakan dampak positif dari adanya semua kegiatan ini. Terutama dalam hal menjaga ekosistem hutan, keterjaminan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, keamanan hutan, dan keseimbangan ekosistem alamnya. Program-program pemerintah yang berkaitan dengan hutan dan kesejahteraan masyarakat bisa berjalan dengan baik. Tinggal bagaimana pihak pengambil kebijakan ini bisa mewadahi semua komponen-komponen yang terlibat di dalamnya bersama-sama merasakan manfaatnya.
Getah pinus merupakan komoditas strategis di dalam rantai aneka industri. Banyak produk-produk industri yang memakai bahan dasar getah dari pohon bernama latin Pinus merkusii. Misalnya saja, terpentin yang dipakai untuk mengkilapkan mebel kayu, cairan pembersih lantai yang mengkilapkan lantai sekaligus membunuh kuman-kuman penyakit, aneka produk farmasi yang dipakai untuk terapi pengobatan penyakit tertentu.

Rantai panjang berbagai industri yang memakai bahan dasar getah pinus jelas akan menjamin kelestarian bisnis ini dari hulu ke hilir. Manfaat dan keuntungannya bisa dirasakan oleh banyak orang. Sekarang, tergantung pada profesionalitas dari masing-masing pelaku bisnis yang terlibat dengan komoditas hasil hutan nonkayu ini dalam hal pengelolaan produksi sampai dengan pemasarannya. Sangat menarik bukan potensi dan peluang dari komoditas getah ini.

Tips menghilangkan jerawat dengan jahe

February 07, 2016
Tips menghilangkan jerawat dengan jahe - Berikut adalah artikel mengenai perawatan jerawat menggunakan jahe. Ya benar, anda tidak salah, dan pertanyaan yang muncul adalah "Bagaimana  cara pengguanaannya?. Jahe  adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Jahe biasanya digunakan untuk meredakan masuk angin. Selain digunakan untuk obat dan bumbu masak, ternyata jahe dapat digunakan untuk menghilangkan jerawat.

Manfaat jahe memang sudah tidak diragukan lagi. Dalam dunia kesehatan, jahe dapat meningkatkan nafsu makan, mengatasi flu, menyembuhkan masuk angin, pereda nyeri dan anti peradangan. Sedangkan dalam dunia kecantikan, jahe digunakan untuk mencegah penuaan dini, menghilangkan sel kulit mati, menghaluskan kulit dan menormalkan kulit berminyak yang merupakan salah satu penyebab jerawat.

Jahe untuk mengatasi jerawat ternyata sangat efektif karena banyak mengandung elemen anti radang yang dapat mengurangi bengkak dan merah-merah akibat jerawat. Selain itu, jahe juga salah satu antibiotik alami yang dapat memperbaiki sistem kekebalan dan juga hormon pada tubuh.
Tips menghilangkan jerawat dengan jahe

gambar-jahe

Seperti yang dikutip dari vemale.com, penggunaan jahe untuk mengatasi jerawat sangat mudah. Anda dapat membuat jus jahe dan dikonsumsi secara rutin setiap hari. Untuk mendapatkan rasa yang lebih manis bisa menambahkan madu atau gula. Namun agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal, sebaiknya Anda tidak menambahkan bahan lain. 

Anda akan mendapatkan hasilnya dalam waktu 3 bulan. Mungkin sebagian dari Anda berpendapat mengapa lama sekali? Sedangkan kebanyakan orang lebih suka dengan hasil yang cepat dan instan. Hasil yang instan biasanya memiliki efek samping yang belum kita ketahui, sehingga perlu waspada dalam penggunaanya. Oleh sebab itu, cara alami bisa menjadi pilihan tepat dan aman bagi Anda. Bagi anda yang ingin wajah sehat bebas dari jerawat ayo lakukan perawatan wajah dengan Tips menghilangkan jerawat dengan jahe .
Cara Membuat Arang Tempurung Kelapa dan Potensinya

Cara Membuat Arang Tempurung Kelapa dan Potensinya

February 03, 2016
Untuk menghasilkan arang tempurung kelapa berkualitas tinggi, harus dilakukan dengan teknik dan prosedur yang benar. Kadar air rendah, kandungan minyak terbang masih tinggi, daya ikat karbon juga tinggi merupakan arang berkualitas tinggi yang banyak dibutuhkan oleh berbagai industri. Arang seperti ini akan menghasilkan energi yang tinggi selama pembakaran berlangsung. Potensi produk turunan arang yang bernilai ekonomi tinggi, antara lain: briket dan bubuk karbon. Permintaan arang itu sendiri terbilang besar dan kontinyu oleh berbagai industri, mulai dari industri pengolahan makanan, pengolahan air bersih, sistem filterisasi air pada kolam koi, industri baterai kering, industri kosmetik, dll.
Cara membuat arang tempurung
kelapa itu sendiri tergolong mudah dan siapapun bisa melakukannya. Asalkan tersedia batok kelapa di sekitar Anda dan lokasi pembuatan agak jauh dari permukiman penduduk. Pasalnya, asap selama proses pembakaran tak sempurna terkadang sulit diprediksi arahnya walau sudah memakai cerobong asap.
Cara membuat
Alat yang dipersiapkan yaitu drum berkapasitas 200 liter. Supaya bisa menghasilkan arang berkualitas tinggi, drum ini perlu dimodifikasi. Drum dibagi menjadi 4 bagian:
1.      bagian bawah dibuat terbuka,
2.      bagian atasnya terutup, tapi bisa dibuka.
3.      bagian cerobong, dan
4.      lubang-lubang udara di badan drum.
Untuk bagian cerobong, buat lubang berdiameter 10 cm di bagian atas drum yang tertutup. Pasangkan cerobong setinggi 30 cm pada lubang tersebut. Bahan untuk membuat cerobong ini bisa dari seng, aluminum, atau bahan-bahan logam lainnya. Untuk bagian tubuh drum, buat 3 lubang yang dibuat berbaris mengelilingi drum. Tiap baris terdiri dari 4 lubang yang berdiameter 13 mm. Jarak antar baris dibuat sepanjang 30 cm.
Setelah alat pembakaran arang tempurung kelapa telah siap, saatnya mulai membakar bahan bakunya, yaitu batok kelapa. Masukkan batok kelapa ke dalam drum, lalu dimulai pembakaran, buka semua lubang-lubang yang ada di badan drum, tutup bagian atasnya, biarkan sampai membara, tapi tidak sampai timbul api. Asap akan keluar melalui cerobong asap selama pembakaran berlangsung. Biarkan proses pendinginan berlangsung secara alami. Jangan sekali-kali memadamkan bara api dengan air karena akan menghasilkan arang yang tak matang atau cacat. Setelah pendinginan selesai, keesokannya dibongkar dan hasilnya berupa arang yang hitam legam.
Potensi briket arang tempurung kelapa
Arang ini sudah bernilai ekonomi tinggi. Permintaan sudah tinggi untuk kebutuhan berbagai industri. Misalnya saja dibuat briket arang batok kelapa. Permintaan briket ini terbilang tinggi karena panas yang dikeluarkan dari briket merata dan memberikan aroma yang khas pada masakan. Selain itu rasa masakan dari hasil pembakaran arang juga lebih sedap bila dibandingkan dari kompor gas. Ini yang menjadi kelebihan dari briket arang. Kelebihan lainnya, untuk menghidupkannya lebih mudah dibandingkan dengan arang kayu bakar. Kalori yang dikeluarkan dari arang batok kelapa tertinggi dibandingkan dengan energi yang keluar dari kayu. Harganya ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan briket batu bara.
Untuk membuat briket arang tempurung kelapa terbilang mudah. Arang ditumbuk sampai halus, lalu dicampurkan dengan kanji, lalu masukkan ke alat pencetak. Setelah tercetak, lakukan pengeringan sampai kadar air terendah. Bentuk briket pada umumnya berupa silinder yang bagian tengahnya berlubang. Ukuran dibuat standar sehingga bisa dibakar menggunakan kompor jenis apa saja. Harga briket di pasaran berkisar Rp 10.000 sampai dengan Rp 13.000 per kilogram.
Potensi arang tempurung kelapa dalam filterisasi
Di daerah yang airnya keruh, memiliki alat penjernih air atau sistem filterisasi mutlak diperlukan. Air keruh yang tercemar partikel-partikel tanah ini bisa dijernihkan dan diolah dengan sistem filterisasi yang hasilnya berupa air layak konsumsi. Asalkan, air tersebut bukan berasal dari limbah pabrik, limbah rumah tangga deterjen yang jelas-jelas sudah berubah total sifat alaminya.
Arang tempurung kelapa dibutuhkan juga dalam sistem filterisasi di kolam-kolam koi, kolam-kolam tambak untuk menjernihkan sekaligus mengikat gas-gas ammonia, senyawa-senyawa logam. Senyawa-senyawa tersebut nanti dinetralkan sebagian bekerja sama dengan bakteri nitrit, sebagian lainnya dibebaskan ke udara melalu sistem mekanis yang ada di dalam alat filterisasi. Untuk kolam-kolam breeding baik ikan konsumsi dan ikan hias memerlukan sistem filterisasi yang bagus. Salah satu komponen yang dibutuhkan yaitu arang batok kelapa ini.
Kemampuan menyerap zat-zat aktif berbahaya dan senyawa-senyawa logam ini dilirik oleh industri kosmetik untuk menyempurnakan produk-produk kecantikan mereka. Terapi kecantikan dan kesehatan tubuh memakai bubuk arang batok kelapa sebagai campuran ramuan kosmetik. Biasanya dibuat dalam bentuk pasta. Arang juga mengandung mineral yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit.

Dengan segala potensi yang ada pada arang tempurung kelapa di atas, ini adalah peluang emas sebagai bisnis. Apalagi ketersediaan bahan baku begitu melimpah di nusantara ini. Tinggal bagaimana kita jeli mengambil peluangnya.
Manfaat Tempurung Kelapa dan Potensi Bisnisnya

Manfaat Tempurung Kelapa dan Potensi Bisnisnya

February 01, 2016
Beberapa manfaat tempurung kelapa yang memiliki nilai ekonomi tinggi, antara lain: aneka kerajinan produk-produk kreatif, sumber energi, dan olahan makanan. Kesemuanya memiliki potensi bisnis yang tinggi dan bisa menjadi sumber pencetak uang. Apalagi daya dukung untuk keperluan ini sudah tersedia di bumi nusantara. Misalnya saja, pohon kelapa yang pasti ada di setiap wilayah Indonesia dan beroperasinya industri pengolahan buah kelapa yang tersebar merata di berbagai daerah. Tempurung atau batok kelapa yang dilabeli sebagai limbah dari industri pengolahan buah kelapa sudah pasti tersedia secara kontinyu.
Potensi yang besar seperti ini tentu tak boleh disia-siakan begitu saja. Batok kelapa yang bernilai ekonomi rendah tersebut bisa diolah lebih lanjut menjadi produk-produk bernilai ekonomi tinggi. Dengan tangan-tangan kreatif, batok kelapa bisa dibuat aneka kerajinan seperti aneka peralatan dapur, hiasan dinding, gantungan kunci, kap lampu, dll. Batok kelapa yang dibakar menjadi aran bisa menjadi sumber energi seperti layaknya arang kayu dan batu bara. Masakan yang diolah menggunakan arang batok kelapa terbukti memiliki aroma khas pada makanan sekaligus melezatkannya.

Tempurung kelapa yang diolah menjadi arang, memiliki kemampuan menyerap logam-logam terlarut yang sangat bagus. Ini sangat bagus untuk diterapkan di industri-industri yang memiliki limbah cair untuk menetralisir dari senyawa-senyawa logam yang berbahaya seperti timbale (Pb), besi (Fe), dan tembaga (Cu). Pada instalasi penjernihan air untuk kolam, arang batok kelapa terbukti efektif menjernihkan air sekaligus memperbaiki sifat fisika, biologi, dan kimiawi air. Bahkan hasil air filterisasi yang memakai arang ini pun memenuhi standar kesehatan sehingga layak dikonsumsi.
Batok kelapa yang dibakar dan asapnya dibuat menjadi cairan bisa dimanfaatkan sebagai zat pengawet untuk daging dan ikan. Dengan cara teknik tradisional, di atas asap pembakaran batok kelapa ditempatkan daging atau ikan. Hasilnya ikan atau daging asap yang mampu bertahan berbulan-bulan. Dengan teknik modern, asap hasil pembakaran  batok kelapa bisa dibuat dalam bentuk cairan minyak. Cara pemakaiannya mudah karena tinggal mengoleskan cairan asap ke daging atau ikan.
Potensi bisnis tempurung kelapa
1.      Aneka produk kreatif kerajinan
Bisnis produk kreatif kerajinan berbahan dasar batok kelapa berpotensi meraup laba tinggi. Pasalnya, nilai jualnya sangat tinggi dibandingkan dengan nilai asal bahan bakunya. Dari onggokan satu kilogram batok kelapa yang harganya Cuma 800-1.000 Rupiah bisa dihasilkan aneka kerajinan seperti gantungan kunci senilai 100 ribu Rupiah. Tergantung produk kerajinan yang akan dihasilkan, nilanya bisa lebih dari itu.
Market yang disasar juga luas, masyarakat umum. Misalnya saja, untuk souvenir pernikahan yang dibagi-bagikan ke para tamu undangan. Aneka hiasan perabotan dalam rumah, untuk menyasar market rumah tangga. Aneka mainan tradisional bertema edukasi yang menyasar market anak-anak pelajar. Aneka produk kerajinan berbahan dasar batok kelapa juga menyasar pasar luar negeri karena banyak diminati oleh konsumen luar negeri.
2.      Arang batok kelapa
Arang batok atau tempurung kelapadibuat dengan metode pembakaran tak sempurna. Arang ini memiliki kandungan energi yang tinggi sehingga sangat bagus untuk memasak berbagai aneka masakan karena bisa menguatkan aroma dan menambah kelezatan suatu masakan. Arang ini bisa diolah kembali menjadi bentuk briket yang disebut briket batok kelapa. Konsumen yang disasar mulai dari skala rumah tangga, rumah makan, restoran, sampai dengan hotel. Selain diolah menjadi briket bisa juga dibuat dalam bentuk pasta dan dipadatkan sebagai elemen baterai.
3.      Pengawet bahan makanan
Asap yang dihasilkan dari pembakaran batok kelapa bisa mengawetkan daging dan ikan. Asap ini bisa dibuat dalam bentuk cairan. Cairan ini banyak dibutuhkan oleh industri-industri pengawetan makanan berbahan baku daging dan ikan. Kualitas daging dan ikan yang diawetkan dengan cara ini bernilai tinggi sehingga banyak disukai oleh para konsumen. Tambahan lagi, aman dikonsumsi dan tak mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari tempurung kelapa. Dari semula yang tampak tak bernilai menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Dengan mengekplorasi ide, kemampuan, ketrampilan, dan niat sungguh-sungguh, banyak peluang bisnis tercipta dari limbah buah kelapa ini. Banyak kisah sukses pengusaha yang menekuni bisnis berbahan dasar batok kelapa ini. Beberapa pengusaha sukses merambah pasar luar negeri sehingga berhasil mencuri perhatian buyer kelas kakap.

Potensi bisnis berbahan dasar tempurung kelapa akan terus tumbuh dan berkembang. Ia tak akan pernah lekang oleh waktu karena buah kelapa termasuk kebutuahn dasar manusia. Pohon kelapa selamanya akan dibutuhkan oleh umat manusia untuk berbagai kebutuhan dan keperluan. Dari kebutuhan primer seperti pangan dan papan. Jadi, menekuni bisnis berbahan dasar tempurung kelapa akan terjamin kontinyuitas dan keberlanjutan usaha dari waktu ke waktu. Tinggal bagaimana Anda mengelola dan memanajemen bisnis itu sendiri.