Ceremai tidak memerlukan syarat-syarat tertentu. Cukup bila daerah tempat tumbuhnya banyak curah hujannya. Walaupun demikian bila ditanam di dataran rendah, hasilnya akan lebih memuaskan. Menanam Ceremai dapat dilakukandengan cara tempelan atau dengan bijinya. Selain dari itu juga dapat dilakukan dengan cara cangkokan. Dengan cara cangkokan lebih mudah mengerjakannya. Pohon Ceremai berbuah pada musim hujan. Pohon Ceremai sering ditanam dipekarangan rumah sebagai pohon pelindung. Dalam bahasa latin Ceremai disebut; Cicca acida. Pohon Ceremai mulai berbunga pada musim kemarau, bulan Juli dan Agustus. Buahnya masak pada bulanSeptember sampai Oktober. Besarbuahnya kurang lebih hanya sebesar.gundu. Seperti yang telah disebut-kan dalam tulisan ini sebelumnya,tutu buah Ceremai itu inam sekali.Tetapi justru karena asamnya itu,buah Ceremai dicari orang untukdipakai sebagai bumbu berbagai masakan agar terasa segar. Selain dipakai sebagai bumbu masak dan dibuat rujak, buah Ceremai.
Menanam Ceremai dapat dilakukan dengan cara tempelan atau dengan bijinya. Selain dari itu juga dapat dilakukan dengan cara cangkokan. Dengan cara cangkokan lebih mudah mengerjakannya. Pohon Ceremai berbuah pada musim hujan.
Cara membuat manisan Ceremai, biasanya dilakukan sebagai berikut; sediakan buah Ceremai yang masak di pohon sebanyak yang diperlukan, lalu dicuci sampai bersih. Setelah itu direndam dalam air garirm 3% selama lebih kurang
15 menit. Kemudian buah Ceremai dilunakkan dengan cara menggilasnya
pelan-pelan. Jangan ditekan terlalu keras untuk menja ga agar buahnya
jangan sampai pecah-pecah. Selanjutnya buah diperas airnya satu per satu dan dicuci lagi dengan air biasa, sampai semua asam-asam yang masih tersisa pada buah itu, tersapu bersih. Setelah itu, buah direndam dalam air kapur selama beberapa jam, kemudian dicuci lagr dengan air bersih sebelum dimasukkan ke
dalam larutan gula kental selama satu malam. Setelah satu malam, atau keesokan harinya, buah diangkat dari larutan gulanya. Kemudian ditaruh di atas saringan agan air gulanya menetes ke bawah. Air gula yang menetes itu
ditampung dalam panci. Agar larutan gula itu dapat menge ntal, panci yang dipakai ini dipanaskan semba menampung tetesan gula. Setelah larutan gula mengental, lalu didinginkan. Setelah dingin, buah ceremai dimasukkan kembali ke dalamnya. Begitulah dilakukan berulang kali sampai buah Ceremai berwarna merah. Buah Ceremai yang sudah jadi manis, ditusuk dengan tusukan lidi atau bambu seperti menusuk sate. Nah, inilah satu-satunya buah yang manisannya dimakan seperti makan sate.